Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan merubah aktivitas mental dan perilaku bagi penggunanya. Hal ini tentu dampak buruknya bukan saja pada pribadi pengguna saja, tetapi dapat meresahkan lingkungan, terlebih keluarga.
Sering juga melihat berita-berita di tv tentang artis yang tertangkap karena mengonsumsi narkoba. Mulai yang hanya coba-coba dan setelah tertangkap ditangani dengan rehabilitasi sampai dengan yang divonis penjara bertahun-tahun. Bahkan ada pengguna yang sampai meninggal dunia karena narkoba.
Rasanya miris, melihat berita-berita itu. Apalagi ketika ada berita, bandar narkoba yang tertangkap beserta barang buktinya. Ternyata Indonesia sudah menjadi jujukan bagi pengedar narkoba. Maka perlu bagi kita untuk waspada, untuk menjaga orang-orang terdekat kita.
Mitos yang mengatakan bahwa narkoba dipakai sendiri, tidak merugikan orang lain itu adalah salah besar. Faktanya jika terjadi apa-apa terhadap kesehatan pengguna , atau bahkan meninggal dunia, tentu keluarga atau orang terdekat yang bakal kerepotan. Apabila sedang sakaw, dan membutuhkan obat segera, jika tak mempunyai uang, tentu akan berupaya untuk menghalalkan segala cara untuk dapat membeli obat terlarang itu. Bisa saja mencuri demi obat haram itu. Belum lagi, jika pengguna ini sampai ditangkap polisi atau pihak yang berwenang tentu akan sangat membuat malu anggota keluarga.
Pada tanggal 5 Desember 2018 lalu, saya berkesempatan mengikuti forum komunikasi nitizen bersama BNN Sleman. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Sleman Resik Narkoba. Maka masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini BNN perlu bersama-sama memerangi maraknya narkoba. Karena sekarang modus peredaran narkoba berubah-ubah.
Berbagai modus digunakan pengedar untuk mengelabuhi petugas. Salah satuya seperti yang diceritakan oleh AKBP Siti Alfiah, kepala BNN Sleman. Ada orang luar negeri yang sengaja menikahi wanita Indonesia, yang hanya dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkoba. Dinikahi, disuruh bersenang-senang dan berliburan ke luar negeri, dan ketika pulang ke Indonesia, ternyata dalam hax sepatu ditaruh narkoba. Dan maraknya penyalahgunaan narkoba, sudah membuat Indonesia menjadi gawat darurat narkoba.
Ini adalah daeran rawan narkoba di DIY
begini jalur peredaran narkoba yang masuk ke wilkum DIY
Data BNN mengatakan bahwa desa sudah menjadi jalur masuknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Maka desa harus menjadi garda terdepan, masyarakat harus turut andil dalam memerangi narkoba. Dengan cara memberi informasi, jika ada hal yang mencurigakan disekitar kita.
Pemberantas narkoba bukan saja tugas negara, namun juga harus didukung dan dibantu oleh masyarakat.
Maka, ayo wujudkan Indonesia bebas narkoba, Sleman Resik Narkoba..
0 Komentar
Demi kenyamanan, komentar dimoderasi dulu yaa..