Waspada Maraknya Narkoba di Sekitar Kita

Jujur saja, saya belum pernah melihat secara langsung wujud dari obat-obatan terlarang seperti narkoba.  Hanya sebatas melihat di tv atau surat kabar. Berdasar informasi  di televisi, surat kabar, maupun media sosial, bahwa  penggunaan narkoba sangat berbahaya, berdampak buruk bagi pengguna, dan efecnya yang juga merugikan untuk lingkungan sekitarnya. Terutama bagi keluarga tentu akan merasa malu, atas perilaku yang tidak normal pengguna narkoba.


Penyalahgunaan narkoba  dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan merubah aktivitas mental dan perilaku bagi penggunanya. Hal ini tentu dampak buruknya bukan saja pada pribadi pengguna saja, tetapi dapat meresahkan lingkungan, terlebih keluarga.

Sering juga melihat berita-berita di tv tentang artis yang tertangkap karena mengonsumsi narkoba. Mulai yang hanya coba-coba dan setelah tertangkap  ditangani dengan rehabilitasi sampai dengan yang divonis penjara bertahun-tahun.  Bahkan ada pengguna yang sampai meninggal dunia karena narkoba.

Rasanya miris, melihat berita-berita itu. Apalagi ketika ada  berita, bandar narkoba yang tertangkap beserta barang buktinya. Ternyata Indonesia sudah menjadi jujukan  bagi pengedar narkoba. Maka perlu bagi kita untuk waspada, untuk menjaga orang-orang terdekat kita.

Mitos yang mengatakan bahwa narkoba dipakai sendiri, tidak merugikan orang lain itu adalah salah besar. Faktanya jika terjadi apa-apa terhadap kesehatan  pengguna , atau bahkan meninggal dunia, tentu keluarga  atau orang terdekat yang bakal kerepotan. Apabila sedang sakaw, dan membutuhkan obat segera, jika tak mempunyai uang, tentu akan berupaya untuk menghalalkan segala cara untuk dapat membeli obat terlarang itu. Bisa saja mencuri demi obat haram itu. Belum lagi, jika pengguna ini sampai ditangkap polisi atau pihak yang berwenang tentu akan sangat membuat malu anggota keluarga.



Pada tanggal 5 Desember 2018 lalu, saya berkesempatan mengikuti forum komunikasi nitizen bersama BNN Sleman. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mewujudkan Sleman Resik Narkoba.  Maka masyarakat dan pemerintah, dalam hal ini BNN perlu bersama-sama memerangi maraknya narkoba. Karena sekarang modus peredaran narkoba berubah-ubah.

Berbagai modus digunakan pengedar untuk mengelabuhi petugas. Salah satuya seperti yang diceritakan oleh AKBP Siti Alfiah, kepala BNN Sleman. Ada orang luar negeri yang sengaja menikahi wanita Indonesia, yang hanya dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkoba. Dinikahi, disuruh bersenang-senang dan berliburan ke luar negeri, dan ketika pulang ke Indonesia, ternyata dalam hax sepatu ditaruh narkoba. Dan maraknya penyalahgunaan narkoba, sudah membuat Indonesia menjadi  gawat darurat narkoba.

Ini adalah daeran rawan narkoba di DIY

begini jalur peredaran narkoba yang masuk ke wilkum DIY


Data BNN mengatakan bahwa desa sudah menjadi jalur masuknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.  Maka desa harus menjadi garda terdepan, masyarakat harus turut andil dalam memerangi narkoba. Dengan cara memberi informasi, jika ada hal yang mencurigakan disekitar kita.

Pemberantas narkoba bukan saja tugas negara, namun juga harus didukung dan dibantu oleh masyarakat.

Maka, ayo wujudkan Indonesia bebas narkoba, Sleman Resik Narkoba..

Posting Komentar

0 Komentar