“Dari
memetik daun teh ya, Bu?” Sapaku pada seorang ibu setengah baya yang sedang
berdiri membawa karung berisi daun teh. Si
Ibu mengiyakan sembari tersenyum ramah. Kemudian dia menceritakan daun teh basah yang
dipetiknya dihargai Rp. 2.500/kg. “ Warga disini memetik teh di kebunnya
sendiri. Meskipun ada juga lahan yang sudah
dibeli oleh pengusaha,” lanjutnya.
“Kalau yang dibelakang saya ini, yang punya
adalah pabrik.” Katanya sambil menunjuk perkebunan di belakang tempat kami
berdiri. Si Ibu juga menuturkan bahwa sebagian warga disana juga membuat teh
hingga siap dikonsumsi. Sayang sekali saya tidak bisa melihat secara langsung
proses pembuatan teh dari daun basah, hingga siap dikonsumsi. Sejatinya saya
masih ingin bercerita dengan ibu ini, mengetahui lebih dalam tentang teh dan
desa ini, namun truk yang menjemput si Ibu untuk menjual teh, sudah tiba. Saya
pun harus rela mengakiri obrolan kami. Terimakasih bu Mardilah.
***
Pagi
itu, Kami berangkat pukul 08.10 WIB dari pusat kota Jogja dan tiba di Kebun Teh
Nglinggo yang terletak di Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, sekitar
pukul 11.00 WIB. Barangkali bisa ditempuh lebih cepat, jika perjalanan Jogja ke
Nglinggo sama sekali tidak berhenti. Tetapi, bagiku berwisata itu tak sekedar
di pusat wisata yang akan kita tuju, namun jika di dalam menempuhpun sudah
mengasyikkan, tentunya menjadi suatu yang tidak luput dari bagian wisata itu
sendiri.
Dalam
perjalanan menuju Nglinggo, kami sempat berhenti beberapa kali sebab ketika
kendaraan sudah memasuki kawasan Kulonprogo, pemandangan perbukitan Menoreh terlihat begitu cantik dan mempesona. Kami sengaja berhenti sekedar untuk
mengabadikan gambar. Berasa rugi, kalau
tidak memotretnya. Mumpung masih di kawasan jalan datar. Hehe..
Secara rute,
aku sendiri tidak faham, percaya saja dengan pak sopir, karena dia tentunya
lebih hafal. Itulah keuntungan
menggunakan jasa tour, kita gak bakalan kesasar… hehe.. Namun jika kamu ingin
berangkat tanpa jasa tour, banyak-banyaklah cari informasi di internet ya…
Akhirnya
perjalanan kami mulai memasuki dataran tinggi, jalan berliku, tanyakan, dan
turunan, kami lewati. Sejujurnya disitu aku merasa agak takut sih. Lagi-lagi,
bermodal percaya saja sama Pak Sopir
yang tampak tangguh dan berhati-hati dalam
menyetir mobil. Dan yang pasti, sepanjang jalan, berdoa dalam hati. Hehe…
Sesudah
memasuki area pintu masuk/ pembayaran retribusi, kami
sudah tidak berhenti lagi di tengah perjalanan, hanya melihat pemandangan dari
balik kaca mobil. Yang membuat saya agak lega adalah setelah
tiba di tempat pembayaran tiket retribusi, petugas memberi
kode untuk petugas yang berjaga di atas, tentu ini untuk mengantisipasi agar
mobil tidak berpapasan dijalan. Karena memang jalan hanya muat untuk satu
mobil.
Akhirnya kami tiba di lokasi Kebun Teh Nglinggo, dari
tempat parkir kami harus berjalan sekitar 200 meter. Jalan menanjak membuat
saya ingin memakai jasa ojek saja. Dan untuk tarif ojeknya adalah suka rela.
Area untuk
menikmati pemandangan Menoreh di Nglinggo ini dinamakan Puncak Ngisis. Indah,
sangat indah. Aku tak tau, bagaimana
caranya menggambarkan indahnya pemandangan disana. Walau tak mendapati sunrise
ataupun sunset. Tetap saja, pegunungan Menoreh ini sangat menakjupkan. Merasa begitu dekat dengan alam. Semakin
merasa diri amatlah kecil. Tuhan mencipta keindahan yang sempurna.Semilir angin
di ketinggian 1000 mdpl membuat suasana disana cenderung dingin.
Setelah puas
menikmati panorama di Puncak Ngisis, aku menyempatkan membeli teh asli produk
dari penduduk setempat. Sebuah warung kecil yang menjajakan gula aren,
kolang-kaling, kripik pegagan, asli produk lokal. Saya pun mengambil 1 plastik
teh lokal yang dihargai Rp. 7.500,-
saja. Sayangnya ketika kami kesana, hanya ada satu warung yang buka, pengunjung
juga sedang sepi. Barangkali karena waktu itu sedang bulan ramadhan, ataukah
sedang hari weekday.
Jika kamu
ingin kesini, ini tips dari saya:
1. 1. Pastikan kondisi kendaraan baik.
Namanya juga dataran tinggi alias pegunungan, jelaslah jalannya menanjak.
Meskipun jalan sudah baik dan aspal, namun penting banget memperhatikan kondisi
kendaraan. Bahan bakar, oli, dan rem
yang pakem. Pastikan kendaraan aman dan tidak mengalami masalah di tengah
jalan. Sebab jika sudah mulai memasuki kawasan pegunungun yang sudah mendekati
puncak Kebun Teh Nglinggo, bakal kesulitan mencari bengkel.
2. 2 Sopir juga harus mahir
Jika kamu menggunakan mobil, pastikan juga bahwa sopir sudah mahir dalam
menyetir mobil. Sebab jalan menuju
kesana berkelok, menikung, menanjak, menurun, sehingga jika tidak tangguh,
sangat bahaya, karena disamping jalan ada jurang juga.
3. 3. Posisi tidak hujan
Saya lebih menyarankan kesana tidak pada musim hujan. Lebih aman di
jalan, yang jelas tidak licin, dan tentunya kecil resiko tanah longsor. Lagi
pula, jika hujan, kamu tidak akan puas dalam menikmati pemandangan di puncak
kebun Teh Nglinggo.
4. 4. Datang sebelum tengah siang
Ketika saya kesana, dari pusat kota Jogja, berangkat pukul 08.00 WIB. Itu
adalah waktu yang menurutku tepat. Di perjalanan, santai dan tidak terburu.
Waktu itu, bertolak dari sana jam 13.00 WIB, masih terang sehingga lebih bisa
menikmati perjalanan. Memang sih, tidak bisa menikmati sunrise dan sunset,
tetapi tetap bisa menikmati panorama indahnya. Jika ingin, menikmati sunrise
atau sunset, lebih baik mencari tempat penginapan di warga setempat, itu lebih
aman menurutku, jadi posisi di perjalanan tetaplah pada saat terang.
5. 5. Bawa bekal makanan
Ketika saya kesana, tidak banyak warung makan yang buka. Bahkan, kala itu
hanya ada 1 warung kecil yang buka. Memang sedang ramadhan dan bukan hari
libur. Saya sendiri kurang tau, jika waktu kunjung kesana pada saat musim
liburan. Tetapi untuk mengantisipasi kondisi perut, perlulah membawa bekal.
Hehe… Jika Anda pergi dengan rombongan bus, bisa juga memesan nasi box Jogja disini.
6. 6. Cari informasi sebanyak-banyaknya
dari internet
Agar lebih paham, carilah informasi di media social atau internet tentang
tempat wisata ini.
Itulah tips
dari aku, jika ada yang ingin menambahkan tips, silakan komentar ya… Berwisata
selain untuk refreshing juga membuat kita semakin kagum ciptaan Tuhan, sehingga
kita semakin bersyukur atas nikmatnya.
Jadi, kapan
kamu, pergi ke Kebun Teh Nglinggo?
0 Komentar
Demi kenyamanan, komentar dimoderasi dulu yaa..